
Mendongeng Yu !!!
Dongeng adalah cerita yang termasuk cerita rakyat (folktale) telah menjadi milik rakyat. Dongeng dalam Sastra Sunda atau sastra lainnya usianya telah tua serta tidak terpengaruh oleh jaman serta tidak dijelaskan pengarangnya (nonim). Dongeng disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut hingga sekarang. Tapi setelah ada teknologi percetakan, malahan sekarang telah masuk pada era teknologi informasi, dongeng disampaikan sudah bukan secara lisan lagi, tetapi telah beredar secara tertulis, terutama untuk mendukung dunia pendidikan, khususnya pendidikan budi pekerti.
Ciri-ciri umum yang ada pada dongeng, adalah (1) ceritanya sederhana, (2) mengandung nilai pendidikan, dan (3) konvensi - improvisasi. Cerita yang disampaikan biasanya sederhana dan pendek. Selain itu bahasa yang digunakan mudah dicerna oleh semua golongan usia, baik oleh orang tua maupun anak-anak. Nilai pendidikan yang disampaikan oleh suatu dongeng mempunyai nilai pendidikan budi pekerti. Cerita yang terkandung di dalamnya merupakan cermin bagi pendengarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dongeng sangat sarat dengan pendidikan terutama pendidikan moral, akhlaq, melatih imajinasi bagi anak-anak.
Sebelum ada media cetak dan elektronik, media masyarakat tempo dulu dongeng adalah salah satu media hiburannya, sehingga tak tak sedikit mereka hafal benar dongeng-dongeng yang telah mereka dengar. Biasanya mereka mendengar dongeng di sela-sela kesibukannya biasanya pada sore hari atau malam hari sebelum tidur.
Biasanya anak-anak mendengar dongeng dari orang tuanya sebelum tidur. Adakalanya dongeng pun terbawa mimpi. Pada saat mendengarkan dongeng anak-anak (pendengar) berimajinasi, tak heran kalau diantara mereka membayangkan para tokohnya dengan wajah-wajah yang telah mereka kenal. Dengan aktifnya membayangkan isi cerita itulah imajinasi anak makin lama lakin berkembang, otomatis daya berfikir pun makin baik.
Jika kita menyimak dongeng "Si Kabayan", apa yang kita bayangkan? apa isi yang terkandung di dalamnya? Apakah hanya banyolan semata? Jawabannya tentu tidak. Dalam dongeng Si Kabayan terkandung Falsapah, hidup ini harus menggunakan akal. Sebab dengan akal manusia bisa hidup, seperti pepatah Sunda mengatakan: "Moal ngakeul mun teu ngakal". arinya tidak bisa makan jika tidak menggunakan akal, sebab oleh Tuhan membekali manusia dengan akal.